Diam...
diam... dan diam...
Diam
ku, bukannya ku tak tahu dan tak mengerti akan semua ini, tapi aku
diam karena tersadar akan siapa diri ku ini..
yaacchh...
!!!aku bukan siapa2 untuk mu dan bukan apa2 bagi hidup dan kehidpan
qm...
terhenyak
akan lamunan diri dan tak terasa tetesan air mata jatuh tanpa sadar
dari dua sudut mata, saat ku sadar kenyataan ini.. kenyataan bahwa
aku adalah gadis lain dalam hidup mu.. dan cuma pelipur bagi mu, tak
lebih dari itu
saat
ku lihat bidadari dan malaikat kecil yang menemani hari-hari mu dan
kehidupan mu, membuat q lulu hdan semakin rapuh..
Tak
ku sangka kau lakukan ini pada ku, salah apa sebenarny aq sama kamu.
Begitu
teganya kau tusuk aku dan kau koyak jiwa ini, jiwa yang belum sembuh
dari rasa kemarin, rasa yang pernah membuat ku mati dan sekarang kamu
koyak kan lagi dengan bara yang lebih kejam dari kemarin... Tak
kusangka semua ini adalah nyata.. yaah.. kenyataan yang harus ku
hadapii..
Rasa
nyaman ku saat bersama mu.. dan setitik rasa yang berbeda dari rasa
kemarin teruntuk mu.. nyatanya kamu balas dengan hujaman dan sayatan
pedang samurai dengan pelan dan pasti..
tahu
kah kamu, aq merindu dan cemburu.. tapi rasa dosa ini sering
menghantui ku..
Kesadaran
mu tentang kisah kita membuat q bimbang... kau ucapkan sayang, rindu
dan tak mau jauh dari ku.. membuat q menjadi hampa ..
Saat
q lihat air mata itu menetes dari mata yang tegas itu, membuat q
luluh kembali kan kasih sayang mu.. diantara aku.. kamu.. dia.. dan
malaikat itu..
Kenapa
Tuhan memberikan kisah ini pada ku lagi, dalam do'a sllu ku pinta
teman untuk bersandar karena aq sudah terlalu letih. Dalam sujud sllu
ku pinta kasih sayang dan ketulusan.. karena aq sudah lelah berdiri
sendiri
dalam
air mata ku pinta pengganti jiwa yang menguatkan aq..
Tapi
apa nyatanya... kehendak Tuhan lain.. aku jatuh dalam kisah drama
kehidupan kamu.. kehidupan yang sama sekali tak pernah terbesit dalam
hidup ku..
Kehidupan
ini adalah kehidupan yang dulu sangat ku benci.. & kini tak ku
sangka, aku sendiri yang menjali kehidupan itu..
Dan
ternyata lebih sakit.. sakit... dan sakit...
Tuhan...
engkau sudah meberikan pengganti ku pada jiwa yang dulu, tapi kenapa
tidak dengan ku Tuhan.. ???? ' kenapa aku masih berkelana tanpa arah
adan tujuan..
di
saat seperti ini hanya do'a yang terjabah yang ku harapkan..
Ketika
tersadar dari siulan burung pagi di pinggir sungai... aq baru
mengerti kalau kehendak Tuhan jauh dari do'a ku..
dimana
kenyataan itu aku diantar kamu.. bidadari kamu dan malaikat kamu..
aaahh...
apa yang harus aku lakukan..
Kadang
ketika diri ini egois terselip fikiran jahat ku.. aku harus bisa
mendapatkan mu..dan aku yakin aku bisa dapatkan kamu dengan mudah..
tapi
seketika itu juga aku sadar... ada dua keluarga besar yang akan
membenci kamu dan tersakiti jika kamu bersama ku...
Aku
tidak mau itu terjadi pada mu.. aku sayang kamu dan aq cuma ingin
kamu bahagia walaupun kenyataanya tanpa diri ku..
dan
ku putuskan aku yang akan mengalah dengan kisah ini.. cukup aku saja
yang merasakan sakitnya.. aku cuma bisa mengharap kebahagiaan mu
bersama mereka.. dan biarkan aq berjalan seorang diri seperti dulu,
seperti waktu kita kenal.. dimana aku cuma seorang diri dan sendiri.
Dan
ini untuk kesekian kali aku mengalah demi kebahagiaan orang-orang
yang kusayang, tapi kenapa mereka tak pernah mengerti sedikitpun akan
pengorbanan ku..
Sebenarnya
aku cuma ingin di mengerti.. itu saja sudah cukup bagi ku, karena aq
sudah terlalu capek untuk mengerti... mengerti tanpa dimengerti,
memahami tanpa dipahami dan mencintai tanpa dicintai..
Sejak
awal aq mengerti cinta dan sayang sampai detik ini, aku selalu
menjadi jiwa yang mengalah dan berkorban..
dan
aku tidak tahu sampai kapan ini semua terjadi, sampai kapan aq selalu
menjadi jiwa yang terkesampingkan dan mengalah untuk bahagia orang
lain..
Aaahh...
apa mungkin ini gen dari Alm.Ayah..orang paling sabar yang pernah aq
kenal, bahkan sampai ajal menjemput tak seorang pun tau akan derita
beliau.
Dulu
aq pernah tak menyukai kesabaran yang di miliki Alm.Ayah, karena aku
tahu gara-gara kesabaran ekstra yang dimiliki ayah, ayah jadi
menderita dan sakit. Beliau tak peduli sakit atau apa yang penting
orang lain bahagia... dulu aq tidak suka prinsip Alm.Ayah .
Tapi
sekarang kenapa rasa ini menurun sama ku, kenapa aq jadi pribadi yang
seperti ini, bahkan aq sampai tidak pernah merasakan ketulusan kasih
sayang setelah sepeninggal Alm.Ayah dan setelah penguat jiwa q di
ambil jiwa lain.
ya...
cuma mereka berdua yang mengerti aku.. tapi Tuhan telah berkendak
lain.. Menjauhkan aku dari mereka dengan jalan maut dan jarak yang
tak pasti..
aku
tidak tahu ini ujian atau jalan hidup yang harus aku lalui ..
Tak
ada yang ku harapkan untuk saat ini, selain diam... diam.. dan diam..
Cuma
diam lah yang mampu menahan lara hati ini..
Lara
yang panjang dan ntah kapan berakhirnya..
Dan
sekarang harus mengambil keputusan itu, keputusan yang berat dalam
hidup ku dan apa pun yang terjadi aku harus bisa..
keputusan
yang aku ambil sepihak tanpa sepengetahuan siapa pu,,
karena
aku menyadari akan ini siapa diri ku ini dan bagaimana kehidupan ku
selama ini...
hmmmm....
lebih baik aku mundur saja, mundur dari semua kisah ini.. dan aku
akan pergi...
Dalam
diam ku kan pergi... pergi jauh meninggalkan semua kisah ini.