Selasa, 26 Maret 2013

Saat Tua Bersamamu....



 






Saat Tua Bersama mu…

Ketika Aku Menyayangi mu karena akidah mu…
Ketika Aku Berlapang Dada Karena Teguranmu…
Ketika  Aku Tersenyum Untuk Kebahagiaan mu…
Ketika Aku Menguatkan Saat Kau Mulai Terjatuh..
Ketika Aku Sekuat Tenaga Tanpa Jemu Membantumu…
Ketika Sahutan Salam Menyapa Saat Kita Bertemu..
Ketika Aku Begitu Cepat Melupakan Kesalahan mu…
Ketika Aku Membuka Lebar-Lebar Pintu Maaf Untukmu..
Ketika Aku Menjaga Rahasiamu..
Ketika Kita Duduk Bersama Dan Pembicaraan Kita Selalu Tertuju Untuk Kebaikan..

Dan Ketika Terkadang..
Aku Perlu Melepas mu Dengan Penuh Keikhlasan..
Jika ALLOH Yang Meminta ku Untuk Mencintaimu..
Dan Aku Akan Melakukanya, Dengan Izin ALLOH dan Semoga Hanya Karena ALLOH…

Izinkan Ku Menikmati Hari Tua Bersamamu Menggapai Ridho-NYA…
Aku Mencintai Cara mu Mencintai ku…
Menjadikan ku Yang Halal Bagi mu…
Itulah Mau Ku….

Sabtu, 16 Maret 2013

Dia Part I

Dia.....
dalam sendiri dia terus berjalan.. berjalan tanpa tau arah dia mau kemana..
yang dia tau, dia cuma punya mimpi, cita-cita dan sahabat.....
Walaupun dia punya sahabat dia tetap terus berjalan seorang diri menyisiri kehidupan ini..
karena dia sadar tiap manusia punya urusan masing-masing..
tak ada yang peduli akan kehidupan dia.. tak ada tempat tuk bersandar ato untuk mencurahkan isi hati..
yang dia tau... dia terus berjalan... berjalan dan berjalan... 
sesampainya di persimpangan baru dia berhenti sejenak untuk menentukan jalan berikutnya..
Langkah demi langkah dia lalui... dia lalui dengan senyuman dan air mata yang, dia rasakan sendiri..
Tak ada lagi yang pernah bisa merasakan seperti yang dia rasakan..
Dia bingung dalam setiap langkah kakinya..
Dia tak punya apa-apa.. dan tak ada siapa-siapa dalam hidupnya.. yang ada cuma Dia sendiri dan Alloh.
yaa... Cuma Alloh satu-satunya yang tau siapa dia..
semenjak ayahnya meninggal dia tak pernah lagi merasakan ketulusan kasih sayang... tak ada lagi tempat bersandar,, tak ada lagi yang peduli sama dia.
Selama ini yang dia temui cuma kemunafikan.. kasih sayang yang berlandaskan materi dan hawa nafsu..
Tak ada kasih yang suci dan tulus seperti yang di berikan almarhum ayah dia..
untuk bersandar dan curhat aja dia harus mengeluarkan uang...
memang sangat kejam hidup ini bagi dia,,
Tapi Alloh berkendak lain.. Alloh memberikan suatu kesabaran, ketulusan dan keikhlasan yang luar biasa untuk dia,,Alloh memberikan beberapa kelebihan untuk dia dalam derita hidupnya..
sehingga dia bisa merasakan nikmat dan kasih sayang dari Alloh yang luar biasa juga.. Cuma kepada Alloh lah dia mencurahkan isi hati.. dan kisah perjalanan yang dia lalui..
Dia yang dulu adalah gadis kecil manis dan periang.. kini tumbuh menjadi gadis dewasa yang cantik, kuat, pintar, sabar dan berani...

Jumat, 15 Maret 2013

Saat itu...

Saat sayang tak di hiraukan.. sayang berubah jadi kedustaan.. Saat itu kepercaan mulai hilang
Saat sayang harus di perjual belikan .. kacamata dunia merubah segalanya...
Saat sayang harus di dustakan.. Saat itu tak ada rasa percaya akan apa itu ketulusan sayang
Dan..
Cinta di balas matrealistis.. Cinta di balas kebohongan
Di saat ketulusan cinta kasih sayang harus di balas dengan hawa nafsu..
Kaca pandang hati nurani sudah tidak ada.. jangankan hati dan perasaan .. Otak pun sudah di pengaruhi keduniaaan.
Saat semua itu berbanding kebalik..
Kesetiaan.. Kejujuran.. Ketulusan cinta kasih... Harus di balas dengan kebohongan, penghianatan, materi dan hawa nafsu.
Kasih yang dulu putih.. itu kini berubah jad hitam.... dan tak bisa kembali lagi jadi putih..
Semakin bertambah usia dunia ketulusan itu semakin tidak ada... Kacapandang dunia sudah merubah segalanya..
Salah jadi benar... benar jadi salah...
Ketulusan kasih sudah jadi bisnis.. di perjualbelikan ... dan di jadikan budak nafsu saja.
Dan semua itu sudah tidak bisa kembali ke periode waktu masa lampau
Begitu juga dengan bunga mawar biru itu....

Rabu, 13 Maret 2013

Mawar putih tak berduri terhalang merah yang beberang


Dulu kau datang dengan sejuta kenangan ku di masa lalu….
Mengorek semua kisah yang telah lama terkubur dalam bahkan tak terungkap…….
Kau Menjajakan cinta bak dermawan memberi perpuluhan uang pada kaum duafa………
Kau yakinkan hatiku padamu.. kau berikan kasih yang tulus tanpa pamrih
Bagai batu karang yang mampu bertahan diterjang ombak lautan…..
Aku semakin kuat dengan kasih mu.. semakin kokoh dengan cinta mu..
Kau bisikkan kata cintamu bagai hembusan angin ditengah gurun…….
Kau genggam tanganku ketika aku ingin pergi dan berlalu…….
Kau sejukkan jiwaku dengan setetes air……
Akan Tetapi..
Kenapa.. Kenapa kau biarkan aku terjatuh bersimpuh dikakimu…….
Hanya untuk mengemis seteguk air itu dari tangan mu…….
Sekarang Kau persembahkan setumpuk derita di akhir kisah cerita ku...
Kau tinggalkan segudang duka untuk menemani hari-hariku………
Kau berikan aku sejuta asa hingga ku tak mampu memikulnya………
Dan Kau goreskan seribu luka hingga ku tak dapat menghilangkan bekasnya……..
Kau pergi dan berlalu seolah dirimu tak pernah kenal denganku…….
Kau berpaling tanpa memperdulikan jeritanku yang memanggil namamu…….
Kau melangkah pergi bagai seorang pangeran berjalan di depan budaknya tanpa pernah menoleh  kebawah…..
Kau campakkan diriku bagai sampah yang tak bisa di daur ulang……….
Inginku mengakhiri semua duka dan derita ini……….
Dan meraih mimpiku yang tlah lama terabaikan………
Mimpi yang dulu sempat kau hancurkan.....
Meninggalkan semua kenangan dan perih yang kau tanamkan…………
Menyembuhkan luka yang telah kau goreskan………
Walau ku tau bekas itu akan slalu ada……..
Kau begitu jauh disana bukan hanya kota yang memisahkan kita tapi lautan,pulau sungguh aku merindukanmu disini.
Aku tak pernah tahu apa yang kau rasakan disana yang jelas aku disini selalu menantimu selalu……….. Walaupun aku tau.. itu tak mungkin lagi bagi ku.. karena sekarang kamu sudah tak mengenal aku... 
Kamu begitu angkuh di mata ku... bahkan terlalu sombong untuk menegur ku
Tak sama
Katanya kita seucap tapi berbeda kata
seperti sekata tapi berbeda makna
bergandengan bersama tapi tak seiring berjalan seiring tapi berbeda tujuan
Entahlah mengapa begitu dimata luar kami bersatu
tapi sebenarnya dan sesungguhnya
kami bercerai berai
Mawar putih tak berduri terhalang merah yang beberang