Senin, 09 Desember 2013

sebersit harapan dy untuk dirinya dalam sisa penantian








Dy bohongi dirinya sendiri.. tenggelam dalam kepura²an.. ternyata pemikiran akan hal itu salah..
Selama ini dy asyik dengan kesibukannya, hanya untuk menepis bayang semu tentang dirinya.. 
semua itu malah membuat dy sakit.
Biarlah… 
biarlah semua ini berjalan apa adanya.. 
seperti kereta senja yang membawa kisah dy dan dirinya 3 tahun yang lalu.
Tangan Tuhan yang mempertemukan mereka berdua di gerbong kereta senja itu …. 
Dan tangan Tuhan juga yang memisah kan mereka berdua di titik kota Surabaya .. 
Pesawat itu yang membawa dirinya terbang bersama angin timur.. menuju gerbang mimpi dan cita² dirinya..

Dy yakin pasti ada sebersit makna dengan semua ini.. 
walaupun jujur terlalu berat hati dy untuk mencoba melupakan bayangan dirinya..
Kehadiran dirinya terlalu manis dalam kehidupan dy..
sampai pahit kehidupan ini tak dy rasa karna manis bayang itu..

Aroma tubuh dirinya masih tercium begitu dekat dengan dy.. dan  tak pernah terlupa…
Lambaian tangan dirinya.. sorot matanya.. dan senyum di lesung pipinya.. 
masih terekam jelas dalam memory dy.. 
Air mata mereka berdua  yang selalu menyatu dalam sebuah pelukan selalu menjadi teman mimipi malam Dy..

Bayangan dirinya semakin nyata ketika senja datang..
Begitu teganya angin timur yang telah membawa dirinya pergi.. menjauhkan dy dengan dirinya..

Apakah disana dirinya merasakan seperti yang dy rasakan..
Sakit nya merindu.. dan menahan cemburu dalam hati..
Sakit nya dy tahan rasa rindu ini .. 
untuk melihat bayang dirinya pun dy tak bisa…
Janji mereka berdua.. 
masih terekam dengan baik di ingatan dy.. 
janji mereka berdua dari mereka berdua untuk mereka berdua dan keluarga mereka berdua …

Tapi satu persatu.. janji itu mulai hilang.. 
hilang sendirinya seperti es kena hempasan angin.. cair secara perlahan dan hilang terbawa angin..

Waktu demi waktu terus berjalan.. 
Dy langkahkah kakinya menuju daratan barat untuk mencari mimpi yang telah hilang karena kabut hitam..

Di daratan barat dy merindu dan cemburu.. 
karena angin tak pernah menyampaikan salam rindu dy untuk dirinya..
Siulan burung selalu membawa beritan tentang dirinya.. berita negative maupun positive..
Kadang dy sakit karena siulan burung itu, kadang dy juga bangga karena siulan burung itu..   
bangga yang di sertai tetesan air mata..

Di sini lah dy lalui hari² dy dengan berbagai kesibukan..   
tanpa pesan dan kabar dari dirinya sendiri.. 
ingin sekali dy dengar suara dirinya  yang sendu, 
tapi logika dy berjalan .. “ akan kah dy mengemis kasih pada dirinya “.. Tidak..!!
Egois kah??? Atau apa????... 
kadang terbesit dalam fikiran dy, 
bagaimana dengan mereka berdua.. janji mereka berdua.. dan hubungan mereka berdua?? 
Dan kasih sayang illahi yang mereka berdua jalani.. 
Kemana arah yang mereka berdua tuju.. kenapa dirinya  selalu biarkan dy menangis seorang diri.. 
setelah dirinya dapatkan mimpi dan cita² itu…
Lelah dy jalani hidup ini tanpa bayang dirinya…
Cincin pemberian dirinya sudah 3 tahun berada di jari manis dy.. sebagai teman hari ² dy.. 
walau dy sadar pemilik cincin ini tak kan pernah kembali lagi dalam kehidupan dy..
Dy sadar diri.. siapa sebenarnya diri ini.. 
Dy Cuma wanita biasa yang tak punya apa² selain kesetiaan dan ketulusan hati..
Dy sadar.. siapa jiwa yang telah menggantikan posisi Dy di dalam kehidupan Dirinya.. 
sebenarnanya tak ada hak jiwa dy mencemburui jiwa yang telah merebut Dirinya dalam kehidupan Dy.
Karena Dy tahu jiwa itu lebih sempurna dari Dy..   
sedangkan dy jauh dari ketidak sempurnaan itu..

Haruskah Dy bohongin diri sendiri akan hal ini..
Terlalu lama sudah dy melenakkan diri dengan kesibukan dy.. 
hanya untuk bisa melupakan nya yang telah pergi dengan jiwa lain yang lebih sempurna dari dy...

Tapi itu semua justru membuat dy semakin sakit, 
karena tetesan air mata ini tak pernah kering ketika malam menjelang..
Sekelebat bayang dirinya selalu hadir dalam malam² dy.. 
suara² sendu dirinya selalu terdengar di tengah kesibukan dy..
Panggilan² sayang itu selalu terdengar di telinga dy, 
tapi dy segera sadar itu semua adalah halusinasi dan membuat dy meneteskan air mata untuk kesekian kali.. 
air mata kerinduan dan cemburu..

dy masih sayang dirinya.. 
masih mau merindu dirinya.. 
dan...
 Dirinya lah satu²nya penakluk hati dy...

Tak kan pernah dy lupa,, 
selalu dy ingat dan...
dirinya lah cerita panjang termanis dalam kehidupan dy.. 
tak ada yang bisa menggantikan dirinya dalam kehidupan dy.
Sampai kapan pun dirinya lah yang terindah dalam kehidupan dy..
Dan sampai detik ini.. Rasa cinta.. sayang.. kasih.. rindu dan kesetian masih menjadi milik dirinya.. belum tergantikan dan tak kan pernah tergantikan… 

Dan karena itulah dy menutup hati entah untuk siapa pun itu..
Dy sudah tidak mau mencinta dan bercinta selain dengan dirinya..
Dirinya lah pemilik hati dy satu²nya… 
siapa pun dirinya.. bagaimana pun dirinya.. 
dan apa pun yang terjadi .. hati dan diri dy tetap menjadi milik dirinya.. 
itu adalah janji dy untuk dirinya 
dan janji mereka berdua dari mereka berdua mereka berdua.. 

Dy yakin mereka berdua akan bertemu kembali di titik kota itu.. dengan senyum hangat.. pelukan kasih dan air mata kerinduan.
Dan inilah sebersit harapan dy untuk dirinya dalam sisa penantian..

InsyaAlloh.. Amiinnn.



Sabtu, 16 November 2013

Tanpa dirinya sadari......






Lihat Dya disini... Dirinya t’lah buat Dya menangis

Dya mengucap sebuah kata cinta putih sebagai janji akan menjaga setiap detik perasaan dya dan dirinya, tetapi waktu yang berjalan membuat titik gelap dalam jiwa yang membuat dya terjatuh dan tidak kembali lagi.
Ada satu hal terindah yang takkan pernah hilang saat dya bersama dirinya, hal itu adalah saat pertama dirinya  memberikan sebuah senyum manisnya kepada dya. Dan pandangan mata yang tegas penuh harapan..
Andai dya bisa mengulang sebuah kata yang tidak pernah terucap saat dya ada disampingnya, kata itu adalah AKU MENYAYANGIMU.
Suatu hari dya  memimpikan sebuah cerita cinta bahagia akan memilikinya, memiliki seseorang yang sangat dya sayangi. Tapi ternyata dirinya bukanlah menjadi impian seorang kekasih terakhir dya, hanya bisikan yang meminta dya untuk mencintainya.
Seluruh yang ada dalam dirinya  adalah sebuah karunia yang tak pernah dya dapatkan lagi sekarang… mengapa???? mengapa bahagia itu cepat sekali berlalu????...
Dya tidak menggantikan setiap hela nafas sembari tersenyum dengannya, dya tidak tenang.
Hilang sudah seseorang yang telah menjadi pelipur lara. Menjadi penerang dalam gelap. Menjadi udara dalam nafas dya dan menjadi harap dalam impi dya...
Sekarang hanya sebuah nama yang teringat dalam lubuk hati dya, nama yang dulu sering dy ucap sa’at dya bahagia dan sa’at dy  sedih. Andai ada seribu musim yang dya jalani saat inipun ,tidak akan bisa menggantikan suara hati bahagia yang mengalun dalam hati ketika mengingat dirinya..
Alunan music favorit mereka berdua seakan menjadi alunan music kenangan yang menjadi pelepas rindu bagi dya..
Tanpa dirinya sadari.. disini dya masih mencintainya.. menyayanginya..merindukannya..
Tanpa dirinya sadari.. air mata dya selalu tertetes untuk dirinya..
Disini.. Dia masih setia untuk dirinya..


Rabu, 13 November 2013

Kegilaan Dy




Kegilaaan…
Kata² itu lah yang pantas terlontar untuk dy..
Suatu kegilaan dalam hidup dy.. kegilaan yang baru dy rasakan dan dy alami.. entah bagaimana dengan perasaan dy..?? Matikah dy..
Mungkin.. mungkin karena kegilaan dalam hidup ini bisa mematikan hati dy..
kenapa dy masih bisa belum ikhlas??? Padahal dy tau kegilaan ini bisa benar² membuat dy mati.. mati jiwa.. dan kosong..
Apa yang memberatkan dy sebenarnya..??? ada kah rahasia di balik ketidak ikhlasan dy..???.. Cuma Tuhan.. dy dan dirinya yang tau..
tetesan air mata dan sebersit kenangan itu yang selalu menjadi teman hari² dy..
tatapan kosong di malam hari.. tatapan kejenuhan di pagi hari… semua ini semakin membuat dy lelah dan tak berarti…
Tetesan air mata dy semakin deras kala mengingat cerita itu..
Cerita yang akan selalu menemani hari² dy.. cerita yang akan menjadi sejarah dalam kehidupan dy…
Tuhan.. hentikan kegilaan dalam kehidupan dy..
Kasihan dy.. dy sudah tidak kuat jalani kehidupan ini seorang diri jiwa dy sudah rapuh… rapuuh.???
Rapuh??.. benarkah Tuhan jiwa dy sudah rapuh..???
Bukan nya jiwa dy sudah pergi jauh.. pergi di bawa angin timur.. angin timur yang tidak akan pernah kembali..
Angin itu yang telah membunuhnya.. angin itu yang telah mencampakkan nya dan menggantinya dengan jiwa yang baru..
Terbesit cerita di masa itu.. saat sujud.. do’a dan air mata dy selalu tercurah untuk perjuangan dirinya..
Sungguh ironi tapi memang itulah kenyataan yang dy hadapi..
Kegilaan ini bener² semakin membuat dy gila dan mati rasa..
Entah apa yang harus di lakukan untuk kehidupan ini…
Jalan lurus ke depan.. tapi masih sakit.. atau berhenti diam di sini saja..
Atau kembali mundur..???? tidak…!! dy tidak boleh mundur..
Harga diri yang akan jadi taruhan kalau dy mundur..
Tapi kalau dy harus berjalan lurus.. masih kuat kah dy menahan rasa sakit itu.. menahan rasa itu sambil terus berjalan.. apa pun yang terjadi…  
Kalau berhenti.. dy berarti harus berlama² dengan kegilaan ini dengan sakit ini dan kekosongan ini..
Belok…?? Apa bisa..?? belok berarti memulai perjalanan baru yang melenceng dari prinsip dy..??
Tak pernah terfikir sedikit pun untuk melenceng dari garis formula.. garis formula itu bagaikan garis kehidupan dy..
Tapi.. bagaimana dy menghentikan semua ini.. sama siapa..??? seorang diri lagi,,,
Dy Cuma bisa menangis.. meratapi kegilaan dalam hidup ini..
Dy Cuma bisa berharap.. dan berharap…
Entah harapan yang mana??? Harapan dengan cerita baru atau cerita lama..
Atau….. the End….

Senin, 04 November 2013

Sandiwara Dya.... ^_^



Sandiwara..

Sandiwara  apa yang harus di perankan dya untuk menutupi kenyataan ini..
Sudah  berapa lama dya menjadi orang lain.. sudah berapa lama dya  menutupi ini semua..
Sampai kapan kah dya harus simpan ini semua, sebenarnya dya sudah  tak mampu jalani ini semua seorang diri , tapi mau hendak di kata..
Nyatanya dya memang seorang diri.. tak seorang pun  yang  mengerti hidup dan kehidupan dya..
Dya Cuma bisa menunggu seseorang yang tepat dalam hidup dya, walapun sebenarnya  tak ada lagi harapan dya untuk kehidupan ini.. kehidupan yang hampa dan pahit.
Entah.. ntah  sampai kapan ini semua berlangsung.. sandiwara kehidupan  dya..  sandiwara dya..
Mungkin sandiwara ini akan berhenti jika ada seorang pangeran yang  mampu menyadarkan  dya dengan sandiwara ini..
Memang sulit sebenarnya ini semua.. kenyataan lah yang memaksa dya untuk seperti ini..
Dya suda berusaha untuk hidup apa adanya  tapi dunia ini terlalu kejam untuk dya.. dan dya terpaksa lakukan sandiwara ini agar dya tidak tertindas dalam dunia yang penuh fatamorgana..
Cuma lewat tulisan dan lagu dya menyampaikan apa yang dya rasakan.. Cuma sebuah kata dan alunan music yang mampu membuat dya tenang..
Dalam  hati dya sllu berharap akan ketidakpastian yang bisa membuat dya bahagia..
Ketidakpastian  itu sebenarnya adalah impian dan harapan dya..
Bayangan semu yang bisa membuat dya tersenyum bahagia dan menangis karena rindu..
Walaupun  Cuma sebersit bayangan semu dan sepenggal kisah masa lalu, tapi itu semua bisa membuat dya lebih semangat dan bahagia..
Tapi saat dya tersadar kalau itu Cuma sebuah bayangan …dya Cuma tersenyum pahit sambil menghirup sebatang rokok dan  seruputan kopi hitam yang agak pahit..
Syair lagu tentang masa lalu yang selalu menemani hari² dya,, mampu membuat dya tersenyum dan menitikan air mata..
Kadang dya merasa bangga sekaligus kecewa..
Apa pun  itu yang dya rasakan.. dya Cuma bisa tersenyum pahit dan  menitikan air mata..
Sebongkah do’a pun tak bisa membantu dya.. Seakan Tuhan tidak berada  di posisi dya.. seakan Tuhan tidak membela dya..
Tuhan  selalu membiarkan air mata dya menetes.. Tuhan  selalu mengingatkan dya akan memory itu…
Memang  tak seharunya dya menyalahkan Tuhan dan takdir ini..
Tapi apalah  daya dya..
Dalam  gelapnya malam, dya selalu berimajinasi tentang jalan kehidupan yang harus di lalui nya…
Dalam desir angin malam dya merancang semuanya.. dan esoknya dya mulai  melakukan rencana² itu…
Jatuh.. bangun lagi, jatuh lagi .. tersungkur kembali berdiri.. mencoba mencari pegangan dan tersungkur lagi..
Mencoba berdiri dan akhirnya bisa berdiri tegak.. berjalan bahkan berlari.. itu semua dya lalui  seorang diri…
Semua rasa telah dya rasakan.. pahit manis masam gurih bahkan ketir..
Tak akan lelah dya berjuang sendiri dalam sandiwara dan kepahitan ini..
Hingga saatnya Tuhan berkata “ Kembalilah Pada-Ku Dya..”