Kamis, 14 Agustus 2014

Kisah Cinta Cleopatra || Kisah Sejarah Cleopatra VII Philopator

Berikut ini kisah cinta Cleopatra dan sedikit kisah sejarah Cleopatra VII Philopator yang selama ini dikenal dunia sebagai legenda Ratu Cleopatra tersebut.




Cleopatra VII Philopator adalah ratu Mesir kuno, anggota terakhir dinasti Ptolemeus (Januari 69 SM – 12 Agustus 30 SM). Walaupun banyak ratu Mesir lain yang menggunakan namanya, dialah yang dikenal dengan nama Cleopatra, dan semua pendahulunya yang bernama sama hampir dilupakan orang.

Ia adalah penguasa Mesir bersama ayahnya Ptolemeus XII, saudara laki-laki sekaligus suaminya: Ptolemeus XIII dan Ptolemeus XIV, dan akhirnya anaknya Caesarion. Cleopatra berhasil mengatasi kudeta yang dirancang oleh pendukung saudara laki-lakinya dengan bersekutu dengan Julius Caesar dan dilanjutkan Mark Antony. Cleopatra memiliki 1 anak dari Julius Caesar dan 3 anak dari Mark Antony (dua diantaranya adalah kembar).

Cleopatra bunuh diri sewaktu Augustus (Octavianus) naik tahta dan menyerang Mesir, dengan cara memasukkan tangannya sendiri kedalam keranjang penuh ular berbisa ( Asp / sejenis Cobra asal Afrika Utara). Kisah hidupnya sering didramatisasikan dalam berbagai bentuk karya, termasuk "Antony and Cleopatra" dari William Shakespeare dan beberapa film modern.






Masa kecil Cleopatra VII Philopator

Sedikit yang diketahui tentang masa kecil Cleopatra, tetapi Cleopatra berdarah Yunani, bukan keturunan Mesir. Ia dilahirkan pada awal tahun 69 SM, anak ke-3 dari 6 orang dan lahir di kalangan Dinasti Ptolemaik Yunani. Ia mempunyai 2 orang kakak dan seorang adik perempuan serta dua adik laki-laki. Ia dilahirkan dan dibesarkan di Alexandria yang merupakan kota terbesar dan termewah saat itu.

Kerajaan dari ayah Cleopatra tidak aman akibat tekanan dan konflik dari luar dan dalam perebutan kekuasaan, serta konflik dalam seperti pemerintahan sentralisasi dan korupsi politik. Hal ini memimpin pemberontakan dan hilangnya Siprus dan Cyrenaica yang menyebabkan masa kekuasaan Ptolemeus sebagai salah satu yang paling mematikan di dinasti tersebut. Semasa kecil, Cleopatra telah melihat persengketaan dalam keluarganya sendiri. Dikatakan bahwa ayahnya selamat dari 2 usaha pembunuhan ketika seoragn pelayan menemukan ular berbisa yang mematikan di tempat tidurnya dan pelayan yang mencicipi minuman anggur tuannya yang selanjutnya pelayan tersebut meninggal. Kakak perempuan tertuanya, Tryphaena juga mencoba untuk meracuni Cleopatra sehingga ia mulai menggunakan juru cicip. Ketika ia berusia belasan tahun, ia menyaksikan kejatuhan ayahnya sendiri dan ayahnya menjadi boneka Kekaisaran Romawi akibat beban utang yang terlalu tinggi, tetapi masih berharap agar Romawi tidak menaklukan Mesir. Keadaan itu menyebabkan Ptolemeus XII diusir rakyat dari Alexandria yang akhirnya melarikan diri ke Romawi. Pada tahun 58 SM, ibunya, Cleopatra V mengambil alih pemerintahan bersama anaknya, Berenice IV dengan bantuan gubernur Suriah yang dikuasai Romawi, Aulus Gabinius selama setahun hingga ibunya meninggal, lalu Berenice IV memerintah sendiri. Ptolemeus XII menggulingkan anak perempuan tertuanya pada tahun 55 SM dan menghukum mati anaknya, Berenice IV. Kakak perempuan Cleopatra lainnya, Tryphaena mengambil tahta dan tidak lama kemudian ia meninggal yang menyisakan Cleopatra dengan suaminya dan adiknya, Ptolemeus XIII sebagai penerus tahta.
.


Cleopatra VII Philopator Naik tahta
Ptolemeus XII meninggal pada bulan Maret tahun 51 SM, membuat Cleopatra yang saat itu berusia sekitar 18 tahun dan Ptolemeus XIII yang berusia sekitar 12 tahun sebagai pemimpin gabungan. 3 tahun pertama kekuasaan mereka sulit karena permasalahan ekonomi, kelaparan, banjir sungai Nil dan konflik politik. Walaupun Cleopatra menikahi 


adiknya, ia menunjukan bahwa ia tidak memiliki keinginan untuk berbagi kekuasaan dengannya.

Cleopatra VII Philopator Diturunkan dari tahta
Pada bulan Agustus tahun 51 SM, relasi mereka rusak. Cleopatra menurunkan nama Ptolemeus dari dokumen resmi dan wajahnya muncul sendiri di uang koin yang berada diluar tradisi Ptolemaik yang menyatakan bahwa pemimpin wanita dibawahkan oleh pemimpin laki-laki. Hal ini menghasilkan kelompok rahasia orang yang tidak termasuk dalam istana, dipimpin oleh eunuch Pothinus, menurunkan Cleopatra dari kekuasaan dan menjadikan Ptolemeus pemimpin pada tahun 48 SM (atau lebih awal, dan terdapat sebuah dekrit pada tahun 51 SM dengan nama Ptolemeus sendiri). Ia mencoba untuk melakukan pemberontakan disekitar Pelusium, tapi ia terpaksa melarikan diri dari Mesir dengan adiknya yang tersisa, Arsinoe.

Cleopatra VII Philopator Kembali naik tahta
Ketika Cleopatra pergi dari Mesir, Pompey melibatkan diri dalam perang saudara Romawi. Pada musim gugur tahun 48 SM, Pompey melarikan diri dari pasukan Julius Caesar ke Alexandria dan mencari suaka. Ptolemeus saat itu berusia 15 tahun dan menunggu kedatangannya. Pada tanggal 28 September 48 SM, Pompey dibunuh oleh salah satu mantan opsirnya yang sekarang bekerja untuk Ptolemaik. Ia dipenggal di depan istri dan anaknya, yang berada di kapal yang baru saja ia turuni. Ptolemeus berpikir bahwa dengan ia telah memerintahkan kematian Pompey untuk menyenangkan Julius Caesar. Hal ini adalah kesalahan Ptolemeus yang besar. Ketika Caesar tiba di Mesir dua hari kemudian, Ptolemeus memberikan kepala Pompey. Caesar yang melihat hal ini sangat marah karena fakta bahwa walaupun ia musuh politik Caesar, Pompey adalah konsul Roma dan duda dari anak Julis Caesar, Julia. Caesar menguasai ibukota Mesir dan menjadikannya wasit dari klaim antara Ptolemeus dan Cleopatra.

Cleopatra VII Philopator mengambil kesempatan ini dan kembali ke istana dan bertemu dengan Caesar. Dipercaya bahwa Caesar terpesona dengan langkahnya, dan Cleopatra menjadi kekasihnya. 9 bulan setelah pertemuan pertama mereka, Cleopatra melahirkan bayi. Pada saat ini, Caesar meninggalkan rencananya untuk menggabungkan Mesir, dan mendukung klaim Cleopatra atas tahta. Setelah perang saudara pendek, Ptolemeus XIII tenggelam di sungai Nil dan Caesar mengembalikan Cleopatra ke tahtanya, dengan adiknya yang lain Ptolemeus XIV sebagai wakil pemimpin baru.
 





 
Hubungan Cleopatra VII Philopator dengan Julius Caesar
Walaupun perbedaan umur Cleopatra dan Julius Caesar sebesar 30 tahun, Cleopatra dan Caesar menjadi kekasih selama Caesar berada di Mesir tahun 48 SM sampai 47 SM. Mereka bertemu ketika Cleopatra berusia 21 tahun dan Caesar berusia 50 tahun. Pada tanggal 23 Juni 47 SM, Cleopatra melahirkan Ptolemeus Caesar (disebut "Caesarion" yang berarti "Caesar kecil"). Cleopatra mengklaim Caesar sebagai ayahnya dan berharap untuk menjadikan anak itu sebagai ahli waris, tetapi Caesar menolak dan lebih memilih cucu lelakinya, Octavian. Caesarion dimaksudkan untuk mewarisi Mesir dan Romawi, menyatukan timur dan barat.

Cleopatra dan Caesarion mengunjungi Roma pada tahun 47 SM sampai tahun 41 SM dan hadir ketika Caesar dibunuh pada tanggal 15 Maret 44 SM. Sebelum atau sesudah pembunuhan, ia kembali ke Mesir. Ketika Ptolemeus XIV meninggal karena kesehatannya memburuk, Cleopatra menjadikan Caesarion penerusnya. Untuk menjaganya dan Caesarion, adiknya Arsinoe meninggal.

Hubungan Cleopatra VII Philopator dengan Mark Antony
Pada tahun 42 SM, Mark Antony, salah satu orang yang berkuasa di Roma setelah kematian Caesar, memanggil Cleopatra untuk bertemu dengannya di Tarsus untuk menjawab pertanyaan kesetiaannya. Cleopatra tiba dan memikat Antony yang menyebabkan Anthony menghabiskan musim dingin tahun 41 SM–40 SM dengannya di Alexandria. Pada tanggal 25 Desember 40 SM, ia melahirkan 2 anak, Alexander Helios dan Cleopatra Selene II.

Empat tahun kemudian, tahun 37 SM, Antony mengunjungi Alexandria sekali lagi untuk berperang dengan Parthian. Ia memperbarui hubungannya dengan Cleopatra, dan sejak saat itu Alexandria menjadi rumahnya. Ia menikahi Cleopatra menurut ritus Mesir (surat dikutip di Suetonius mengusulkan ini), walaupun ia sedang berada pada waktu menikahi Octavia Minor. Ia dan Cleopatra memiliki anak yang bernama Ptolemeus Philadelphus.

Dengan donasi Alexandria pada tahun 34 SM, dan juga serangan Anthony atas Armenia, Cleopatra dan Caesarion dimahkohtai sebagai wakil pemimpin Mesir dan Siprus. Alexander Helios menjadi pemimpin Armenia, Media, dan Parthia; Cleopatra Selene II menjadi pemimpin Cyrenaica dan Libya. Ptolemeus Philadelphus menjadi penguasa Phoenicia, Suriah, dan Sisilia. Cleopatra juga mendapat gelar "Ratu atas Raja".

Sikap Anthony dipandang buruk oleh Romawi dan Octavian meyakinkan senat untuk berperang dengan Mesir. Pada tahun 31 SM, pasukan Anthony menghadapi serangan armada Romawi di pantai Actium. Dengan terjadinya pertempuran Actium, Octavian menyerang Mesir. Dengan tanpa pengungsi lain yang melarikan diri, Anthony melakukan aksi bunuh diri dengan menusukan pedangnya pada tanggal 12 Agustus 30 SM.



Kematian Cleopatra VII Philopator
Mark Antony bunuh diri yang menyebabkan Cleopatra juga bunuh diri. Tidak diketahui bagaimana ia meninggal, tetapi menurut legenda, ia mengambil keputusan untuk bunuh diri setelah ia menyadari bahwa ia gagal mencapai tujuannya. Ia meninggal akibat membiarkan dirinya digigit ular berbisa yang diselipkan kedalam bakul berisi buah ara. Dalam detik terakhir kematiannya, ia menyatakan takdirnya sebagai dewi.

Anak Cleopatra, Caesarion mengklaim sebagai pharaoh Mesir, tetapi Octavian menang lebih dulu. Caesarion ditangkap dan dieksekusi, takdirnya dilaporkan dikunci oleh perkataan terkenal Octavian: "Dua Caesar terlalu banyak." Hal ini mengakhiri garis pharaoh Mesir. 3 anak dari Cleopatra dan Antony diampuni dan dibawa kembali ke Roma dan mereka dirawat oleh istri Anthony, Octavia Minor.

Pelayan Cleopatra, Iras and Charmion juga bunuh diri. Anak perempuan Anthony, Octavia diampuni dan juga anaknya, Iullus Antonius. Anaknya yang tertua, Marcus Antonius Antyllus, dibunuh ketika memohon untuk kehidupannya di Caesarium.


 
Kisah Cinta Cleopatra |Kisah Sejarah Cleopatra VII Philopator - Berikut ini kisah cinta Cleopatra dan sedikit kisah sejarah Cleopatra VII Philopator yang selama ini dikenal dunia sebagai legenda Ratu Cleopatra tersebut.

Cleopatra VII Philopator adalah ratu Mesir kuno, anggota terakhir dinasti Ptolemeus (Januari 69 SM – 12 Agustus 30 SM). Walaupun banyak ratu Mesir lain yang menggunakan namanya, dialah yang dikenal dengan nama Cleopatra, dan semua pendahulunya yang bernama sama hampir dilupakan orang.

Ia adalah penguasa Mesir bersama ayahnya Ptolemeus XII, saudara laki-laki sekaligus suaminya: Ptolemeus XIII dan Ptolemeus XIV, dan akhirnya anaknya Caesarion. Cleopatra berhasil mengatasi kudeta yang dirancang oleh pendukung saudara laki-lakinya dengan bersekutu dengan Julius Caesar dan dilanjutkan Mark Antony. Cleopatra memiliki 1 anak dari Julius Caesar dan 3 anak dari Mark Antony (dua diantaranya adalah kembar).

Cleopatra bunuh diri sewaktu Augustus (Octavianus) naik tahta dan menyerang Mesir, dengan cara memasukkan tangannya sendiri kedalam keranjang penuh ular berbisa ( Asp / sejenis Cobra asal Afrika Utara). Kisah hidupnya sering didramatisasikan dalam berbagai bentuk karya, termasuk "Antony and Cleopatra" dari William Shakespeare dan beberapa film modern.

Masa kecil Cleopatra VII Philopator

Sedikit yang diketahui tentang masa kecil Cleopatra, tetapi Cleopatra berdarah Yunani, bukan keturunan Mesir. Ia dilahirkan pada awal tahun 69 SM, anak ke-3 dari 6 orang dan lahir di kalangan Dinasti Ptolemaik Yunani. Ia mempunyai 2 orang kakak dan seorang adik perempuan serta dua adik laki-laki. Ia dilahirkan dan dibesarkan di Alexandria yang merupakan kota terbesar dan termewah saat itu.

Kerajaan dari ayah Cleopatra tidak aman akibat tekanan dan konflik dari luar dan dalam perebutan kekuasaan, serta konflik dalam seperti pemerintahan sentralisasi dan korupsi politik. Hal ini memimpin pemberontakan dan hilangnya Siprus dan Cyrenaica yang menyebabkan masa kekuasaan Ptolemeus sebagai salah satu yang paling mematikan di dinasti tersebut. Semasa kecil, Cleopatra telah melihat persengketaan dalam keluarganya sendiri. Dikatakan bahwa ayahnya selamat dari 2 usaha pembunuhan ketika seoragn pelayan menemukan ular berbisa yang mematikan di tempat tidurnya dan pelayan yang mencicipi minuman anggur tuannya yang selanjutnya pelayan tersebut meninggal. Kakak perempuan tertuanya, Tryphaena juga mencoba untuk meracuni Cleopatra sehingga ia mulai menggunakan juru cicip. Ketika ia berusia belasan tahun, ia menyaksikan kejatuhan ayahnya sendiri dan ayahnya menjadi boneka Kekaisaran Romawi akibat beban utang yang terlalu tinggi, tetapi masih berharap agar Romawi tidak menaklukan Mesir. Keadaan itu menyebabkan Ptolemeus XII diusir rakyat dari Alexandria yang akhirnya melarikan diri ke Romawi. Pada tahun 58 SM, ibunya, Cleopatra V mengambil alih pemerintahan bersama anaknya, Berenice IV dengan bantuan gubernur Suriah yang dikuasai Romawi, Aulus Gabinius selama setahun hingga ibunya meninggal, lalu Berenice IV memerintah sendiri. Ptolemeus XII menggulingkan anak perempuan tertuanya pada tahun 55 SM dan menghukum mati anaknya, Berenice IV. Kakak perempuan Cleopatra lainnya, Tryphaena mengambil tahta dan tidak lama kemudian ia meninggal yang menyisakan Cleopatra dengan suaminya dan adiknya, Ptolemeus XIII sebagai penerus tahta.
Cleopatra VII Philopator
Cleopatra VII Philopator Naik tahta
Ptolemeus XII meninggal pada bulan Maret tahun 51 SM, membuat Cleopatra yang saat itu berusia sekitar 18 tahun dan Ptolemeus XIII yang berusia sekitar 12 tahun sebagai pemimpin gabungan. 3 tahun pertama kekuasaan mereka sulit karena permasalahan ekonomi, kelaparan, banjir sungai Nil dan konflik politik. Walaupun Cleopatra menikahi adiknya, ia menunjukan bahwa ia tidak memiliki keinginan untuk berbagi kekuasaan dengannya.

Cleopatra VII Philopator Diturunkan dari tahta
Pada bulan Agustus tahun 51 SM, relasi mereka rusak. Cleopatra menurunkan nama Ptolemeus dari dokumen resmi dan wajahnya muncul sendiri di uang koin yang berada diluar tradisi Ptolemaik yang menyatakan bahwa pemimpin wanita dibawahkan oleh pemimpin laki-laki. Hal ini menghasilkan kelompok rahasia orang yang tidak termasuk dalam istana, dipimpin oleh eunuch Pothinus, menurunkan Cleopatra dari kekuasaan dan menjadikan Ptolemeus pemimpin pada tahun 48 SM (atau lebih awal, dan terdapat sebuah dekrit pada tahun 51 SM dengan nama Ptolemeus sendiri). Ia mencoba untuk melakukan pemberontakan disekitar Pelusium, tapi ia terpaksa melarikan diri dari Mesir dengan adiknya yang tersisa, Arsinoe.

Cleopatra VII Philopator
Cleopatra VII Philopator Kembali naik tahta
Ketika Cleopatra pergi dari Mesir, Pompey melibatkan diri dalam perang saudara Romawi. Pada musim gugur tahun 48 SM, Pompey melarikan diri dari pasukan Julius Caesar ke Alexandria dan mencari suaka. Ptolemeus saat itu berusia 15 tahun dan menunggu kedatangannya. Pada tanggal 28 September 48 SM, Pompey dibunuh oleh salah satu mantan opsirnya yang sekarang bekerja untuk Ptolemaik. Ia dipenggal di depan istri dan anaknya, yang berada di kapal yang baru saja ia turuni. Ptolemeus berpikir bahwa dengan ia telah memerintahkan kematian Pompey untuk menyenangkan Julius Caesar. Hal ini adalah kesalahan Ptolemeus yang besar. Ketika Caesar tiba di Mesir dua hari kemudian, Ptolemeus memberikan kepala Pompey. Caesar yang melihat hal ini sangat marah karena fakta bahwa walaupun ia musuh politik Caesar, Pompey adalah konsul Roma dan duda dari anak Julis Caesar, Julia. Caesar menguasai ibukota Mesir dan menjadikannya wasit dari klaim antara Ptolemeus dan Cleopatra.

Cleopatra VII Philopator mengambil kesempatan ini dan kembali ke istana dan bertemu dengan Caesar. Dipercaya bahwa Caesar terpesona dengan langkahnya, dan Cleopatra menjadi kekasihnya. 9 bulan setelah pertemuan pertama mereka, Cleopatra melahirkan bayi. Pada saat ini, Caesar meninggalkan rencananya untuk menggabungkan Mesir, dan mendukung klaim Cleopatra atas tahta. Setelah perang saudara pendek, Ptolemeus XIII tenggelam di sungai Nil dan Caesar mengembalikan Cleopatra ke tahtanya, dengan adiknya yang lain Ptolemeus XIV sebagai wakil pemimpin baru.
Cleopatra VII Philopator
Hubungan Cleopatra VII Philopator dengan Julius Caesar
Walaupun perbedaan umur Cleopatra dan Julius Caesar sebesar 30 tahun, Cleopatra dan Caesar menjadi kekasih selama Caesar berada di Mesir tahun 48 SM sampai 47 SM. Mereka bertemu ketika Cleopatra berusia 21 tahun dan Caesar berusia 50 tahun. Pada tanggal 23 Juni 47 SM, Cleopatra melahirkan Ptolemeus Caesar (disebut "Caesarion" yang berarti "Caesar kecil"). Cleopatra mengklaim Caesar sebagai ayahnya dan berharap untuk menjadikan anak itu sebagai ahli waris, tetapi Caesar menolak dan lebih memilih cucu lelakinya, Octavian. Caesarion dimaksudkan untuk mewarisi Mesir dan Romawi, menyatukan timur dan barat.

Cleopatra dan Caesarion mengunjungi Roma pada tahun 47 SM sampai tahun 41 SM dan hadir ketika Caesar dibunuh pada tanggal 15 Maret 44 SM. Sebelum atau sesudah pembunuhan, ia kembali ke Mesir. Ketika Ptolemeus XIV meninggal karena kesehatannya memburuk, Cleopatra menjadikan Caesarion penerusnya. Untuk menjaganya dan Caesarion, adiknya Arsinoe meninggal.

Hubungan Cleopatra VII Philopator dengan Mark Antony
Pada tahun 42 SM, Mark Antony, salah satu orang yang berkuasa di Roma setelah kematian Caesar, memanggil Cleopatra untuk bertemu dengannya di Tarsus untuk menjawab pertanyaan kesetiaannya. Cleopatra tiba dan memikat Antony yang menyebabkan Anthony menghabiskan musim dingin tahun 41 SM–40 SM dengannya di Alexandria. Pada tanggal 25 Desember 40 SM, ia melahirkan 2 anak, Alexander Helios dan Cleopatra Selene II.

Empat tahun kemudian, tahun 37 SM, Antony mengunjungi Alexandria sekali lagi untuk berperang dengan Parthian. Ia memperbarui hubungannya dengan Cleopatra, dan sejak saat itu Alexandria menjadi rumahnya. Ia menikahi Cleopatra menurut ritus Mesir (surat dikutip di Suetonius mengusulkan ini), walaupun ia sedang berada pada waktu menikahi Octavia Minor. Ia dan Cleopatra memiliki anak yang bernama Ptolemeus Philadelphus.

Dengan donasi Alexandria pada tahun 34 SM, dan juga serangan Anthony atas Armenia, Cleopatra dan Caesarion dimahkohtai sebagai wakil pemimpin Mesir dan Siprus. Alexander Helios menjadi pemimpin Armenia, Media, dan Parthia; Cleopatra Selene II menjadi pemimpin Cyrenaica dan Libya. Ptolemeus Philadelphus menjadi penguasa Phoenicia, Suriah, dan Sisilia. Cleopatra juga mendapat gelar "Ratu atas Raja".
Cleopatra VII Philopator
Sikap Anthony dipandang buruk oleh Romawi dan Octavian meyakinkan senat untuk berperang dengan Mesir. Pada tahun 31 SM, pasukan Anthony menghadapi serangan armada Romawi di pantai Actium. Dengan terjadinya pertempuran Actium, Octavian menyerang Mesir. Dengan tanpa pengungsi lain yang melarikan diri, Anthony melakukan aksi bunuh diri dengan menusukan pedangnya pada tanggal 12 Agustus 30 SM.

Kematian Cleopatra VII Philopator
Mark Antony bunuh diri yang menyebabkan Cleopatra juga bunuh diri. Tidak diketahui bagaimana ia meninggal, tetapi menurut legenda, ia mengambil keputusan untuk bunuh diri setelah ia menyadari bahwa ia gagal mencapai tujuannya. Ia meninggal akibat membiarkan dirinya digigit ular berbisa yang diselipkan kedalam bakul berisi buah ara. Dalam detik terakhir kematiannya, ia menyatakan takdirnya sebagai dewi.

Anak Cleopatra, Caesarion mengklaim sebagai pharaoh Mesir, tetapi Octavian menang lebih dulu. Caesarion ditangkap dan dieksekusi, takdirnya dilaporkan dikunci oleh perkataan terkenal Octavian: "Dua Caesar terlalu banyak." Hal ini mengakhiri garis pharaoh Mesir. 3 anak dari Cleopatra dan Antony diampuni dan dibawa kembali ke Roma dan mereka dirawat oleh istri Anthony, Octavia Minor.

Pelayan Cleopatra, Iras and Charmion juga bunuh diri. Anak perempuan Anthony, Octavia diampuni dan juga anaknya, Iullus Antonius. Anaknya yang tertua, Marcus Antonius Antyllus, dibunuh ketika memohon untuk kehidupannya di Caesarium.Demikian tadi sekilas kisah sejarah Cleopatra dan kisah cintanya, mungkin anda tertarik untuk menikmati Kisah Hanoman dalam agama Hindu atau juga kisah sejarah Ronin,bisa anda baca disini - See more at: http://memed-al-fayed.blogspot.com/2011/03/kisah-cinta-cleopatra-kisah-sejarah.html#sthash.FtftwBlY.dpuf
Kisah Cinta Cleopatra |Kisah Sejarah Cleopatra VII Philopator - Berikut ini kisah cinta Cleopatra dan sedikit kisah sejarah Cleopatra VII Philopator yang selama ini dikenal dunia sebagai legenda Ratu Cleopatra tersebut.

Cleopatra VII Philopator adalah ratu Mesir kuno, anggota terakhir dinasti Ptolemeus (Januari 69 SM – 12 Agustus 30 SM). Walaupun banyak ratu Mesir lain yang menggunakan namanya, dialah yang dikenal dengan nama Cleopatra, dan semua pendahulunya yang bernama sama hampir dilupakan orang.

Ia adalah penguasa Mesir bersama ayahnya Ptolemeus XII, saudara laki-laki sekaligus suaminya: Ptolemeus XIII dan Ptolemeus XIV, dan akhirnya anaknya Caesarion. Cleopatra berhasil mengatasi kudeta yang dirancang oleh pendukung saudara laki-lakinya dengan bersekutu dengan Julius Caesar dan dilanjutkan Mark Antony. Cleopatra memiliki 1 anak dari Julius Caesar dan 3 anak dari Mark Antony (dua diantaranya adalah kembar).

Cleopatra bunuh diri sewaktu Augustus (Octavianus) naik tahta dan menyerang Mesir, dengan cara memasukkan tangannya sendiri kedalam keranjang penuh ular berbisa ( Asp / sejenis Cobra asal Afrika Utara). Kisah hidupnya sering didramatisasikan dalam berbagai bentuk karya, termasuk "Antony and Cleopatra" dari William Shakespeare dan beberapa film modern.

Masa kecil Cleopatra VII Philopator

Sedikit yang diketahui tentang masa kecil Cleopatra, tetapi Cleopatra berdarah Yunani, bukan keturunan Mesir. Ia dilahirkan pada awal tahun 69 SM, anak ke-3 dari 6 orang dan lahir di kalangan Dinasti Ptolemaik Yunani. Ia mempunyai 2 orang kakak dan seorang adik perempuan serta dua adik laki-laki. Ia dilahirkan dan dibesarkan di Alexandria yang merupakan kota terbesar dan termewah saat itu.

Kerajaan dari ayah Cleopatra tidak aman akibat tekanan dan konflik dari luar dan dalam perebutan kekuasaan, serta konflik dalam seperti pemerintahan sentralisasi dan korupsi politik. Hal ini memimpin pemberontakan dan hilangnya Siprus dan Cyrenaica yang menyebabkan masa kekuasaan Ptolemeus sebagai salah satu yang paling mematikan di dinasti tersebut. Semasa kecil, Cleopatra telah melihat persengketaan dalam keluarganya sendiri. Dikatakan bahwa ayahnya selamat dari 2 usaha pembunuhan ketika seoragn pelayan menemukan ular berbisa yang mematikan di tempat tidurnya dan pelayan yang mencicipi minuman anggur tuannya yang selanjutnya pelayan tersebut meninggal. Kakak perempuan tertuanya, Tryphaena juga mencoba untuk meracuni Cleopatra sehingga ia mulai menggunakan juru cicip. Ketika ia berusia belasan tahun, ia menyaksikan kejatuhan ayahnya sendiri dan ayahnya menjadi boneka Kekaisaran Romawi akibat beban utang yang terlalu tinggi, tetapi masih berharap agar Romawi tidak menaklukan Mesir. Keadaan itu menyebabkan Ptolemeus XII diusir rakyat dari Alexandria yang akhirnya melarikan diri ke Romawi. Pada tahun 58 SM, ibunya, Cleopatra V mengambil alih pemerintahan bersama anaknya, Berenice IV dengan bantuan gubernur Suriah yang dikuasai Romawi, Aulus Gabinius selama setahun hingga ibunya meninggal, lalu Berenice IV memerintah sendiri. Ptolemeus XII menggulingkan anak perempuan tertuanya pada tahun 55 SM dan menghukum mati anaknya, Berenice IV. Kakak perempuan Cleopatra lainnya, Tryphaena mengambil tahta dan tidak lama kemudian ia meninggal yang menyisakan Cleopatra dengan suaminya dan adiknya, Ptolemeus XIII sebagai penerus tahta.
Cleopatra VII Philopator
Cleopatra VII Philopator Naik tahta
Ptolemeus XII meninggal pada bulan Maret tahun 51 SM, membuat Cleopatra yang saat itu berusia sekitar 18 tahun dan Ptolemeus XIII yang berusia sekitar 12 tahun sebagai pemimpin gabungan. 3 tahun pertama kekuasaan mereka sulit karena permasalahan ekonomi, kelaparan, banjir sungai Nil dan konflik politik. Walaupun Cleopatra menikahi adiknya, ia menunjukan bahwa ia tidak memiliki keinginan untuk berbagi kekuasaan dengannya.

Cleopatra VII Philopator Diturunkan dari tahta
Pada bulan Agustus tahun 51 SM, relasi mereka rusak. Cleopatra menurunkan nama Ptolemeus dari dokumen resmi dan wajahnya muncul sendiri di uang koin yang berada diluar tradisi Ptolemaik yang menyatakan bahwa pemimpin wanita dibawahkan oleh pemimpin laki-laki. Hal ini menghasilkan kelompok rahasia orang yang tidak termasuk dalam istana, dipimpin oleh eunuch Pothinus, menurunkan Cleopatra dari kekuasaan dan menjadikan Ptolemeus pemimpin pada tahun 48 SM (atau lebih awal, dan terdapat sebuah dekrit pada tahun 51 SM dengan nama Ptolemeus sendiri). Ia mencoba untuk melakukan pemberontakan disekitar Pelusium, tapi ia terpaksa melarikan diri dari Mesir dengan adiknya yang tersisa, Arsinoe.

Cleopatra VII Philopator
Cleopatra VII Philopator Kembali naik tahta
Ketika Cleopatra pergi dari Mesir, Pompey melibatkan diri dalam perang saudara Romawi. Pada musim gugur tahun 48 SM, Pompey melarikan diri dari pasukan Julius Caesar ke Alexandria dan mencari suaka. Ptolemeus saat itu berusia 15 tahun dan menunggu kedatangannya. Pada tanggal 28 September 48 SM, Pompey dibunuh oleh salah satu mantan opsirnya yang sekarang bekerja untuk Ptolemaik. Ia dipenggal di depan istri dan anaknya, yang berada di kapal yang baru saja ia turuni. Ptolemeus berpikir bahwa dengan ia telah memerintahkan kematian Pompey untuk menyenangkan Julius Caesar. Hal ini adalah kesalahan Ptolemeus yang besar. Ketika Caesar tiba di Mesir dua hari kemudian, Ptolemeus memberikan kepala Pompey. Caesar yang melihat hal ini sangat marah karena fakta bahwa walaupun ia musuh politik Caesar, Pompey adalah konsul Roma dan duda dari anak Julis Caesar, Julia. Caesar menguasai ibukota Mesir dan menjadikannya wasit dari klaim antara Ptolemeus dan Cleopatra.

Cleopatra VII Philopator mengambil kesempatan ini dan kembali ke istana dan bertemu dengan Caesar. Dipercaya bahwa Caesar terpesona dengan langkahnya, dan Cleopatra menjadi kekasihnya. 9 bulan setelah pertemuan pertama mereka, Cleopatra melahirkan bayi. Pada saat ini, Caesar meninggalkan rencananya untuk menggabungkan Mesir, dan mendukung klaim Cleopatra atas tahta. Setelah perang saudara pendek, Ptolemeus XIII tenggelam di sungai Nil dan Caesar mengembalikan Cleopatra ke tahtanya, dengan adiknya yang lain Ptolemeus XIV sebagai wakil pemimpin baru.
Cleopatra VII Philopator
Hubungan Cleopatra VII Philopator dengan Julius Caesar
Walaupun perbedaan umur Cleopatra dan Julius Caesar sebesar 30 tahun, Cleopatra dan Caesar menjadi kekasih selama Caesar berada di Mesir tahun 48 SM sampai 47 SM. Mereka bertemu ketika Cleopatra berusia 21 tahun dan Caesar berusia 50 tahun. Pada tanggal 23 Juni 47 SM, Cleopatra melahirkan Ptolemeus Caesar (disebut "Caesarion" yang berarti "Caesar kecil"). Cleopatra mengklaim Caesar sebagai ayahnya dan berharap untuk menjadikan anak itu sebagai ahli waris, tetapi Caesar menolak dan lebih memilih cucu lelakinya, Octavian. Caesarion dimaksudkan untuk mewarisi Mesir dan Romawi, menyatukan timur dan barat.

Cleopatra dan Caesarion mengunjungi Roma pada tahun 47 SM sampai tahun 41 SM dan hadir ketika Caesar dibunuh pada tanggal 15 Maret 44 SM. Sebelum atau sesudah pembunuhan, ia kembali ke Mesir. Ketika Ptolemeus XIV meninggal karena kesehatannya memburuk, Cleopatra menjadikan Caesarion penerusnya. Untuk menjaganya dan Caesarion, adiknya Arsinoe meninggal.

Hubungan Cleopatra VII Philopator dengan Mark Antony
Pada tahun 42 SM, Mark Antony, salah satu orang yang berkuasa di Roma setelah kematian Caesar, memanggil Cleopatra untuk bertemu dengannya di Tarsus untuk menjawab pertanyaan kesetiaannya. Cleopatra tiba dan memikat Antony yang menyebabkan Anthony menghabiskan musim dingin tahun 41 SM–40 SM dengannya di Alexandria. Pada tanggal 25 Desember 40 SM, ia melahirkan 2 anak, Alexander Helios dan Cleopatra Selene II.

Empat tahun kemudian, tahun 37 SM, Antony mengunjungi Alexandria sekali lagi untuk berperang dengan Parthian. Ia memperbarui hubungannya dengan Cleopatra, dan sejak saat itu Alexandria menjadi rumahnya. Ia menikahi Cleopatra menurut ritus Mesir (surat dikutip di Suetonius mengusulkan ini), walaupun ia sedang berada pada waktu menikahi Octavia Minor. Ia dan Cleopatra memiliki anak yang bernama Ptolemeus Philadelphus.

Dengan donasi Alexandria pada tahun 34 SM, dan juga serangan Anthony atas Armenia, Cleopatra dan Caesarion dimahkohtai sebagai wakil pemimpin Mesir dan Siprus. Alexander Helios menjadi pemimpin Armenia, Media, dan Parthia; Cleopatra Selene II menjadi pemimpin Cyrenaica dan Libya. Ptolemeus Philadelphus menjadi penguasa Phoenicia, Suriah, dan Sisilia. Cleopatra juga mendapat gelar "Ratu atas Raja".
Cleopatra VII Philopator
Sikap Anthony dipandang buruk oleh Romawi dan Octavian meyakinkan senat untuk berperang dengan Mesir. Pada tahun 31 SM, pasukan Anthony menghadapi serangan armada Romawi di pantai Actium. Dengan terjadinya pertempuran Actium, Octavian menyerang Mesir. Dengan tanpa pengungsi lain yang melarikan diri, Anthony melakukan aksi bunuh diri dengan menusukan pedangnya pada tanggal 12 Agustus 30 SM.

Kematian Cleopatra VII Philopator
Mark Antony bunuh diri yang menyebabkan Cleopatra juga bunuh diri. Tidak diketahui bagaimana ia meninggal, tetapi menurut legenda, ia mengambil keputusan untuk bunuh diri setelah ia menyadari bahwa ia gagal mencapai tujuannya. Ia meninggal akibat membiarkan dirinya digigit ular berbisa yang diselipkan kedalam bakul berisi buah ara. Dalam detik terakhir kematiannya, ia menyatakan takdirnya sebagai dewi.

Anak Cleopatra, Caesarion mengklaim sebagai pharaoh Mesir, tetapi Octavian menang lebih dulu. Caesarion ditangkap dan dieksekusi, takdirnya dilaporkan dikunci oleh perkataan terkenal Octavian: "Dua Caesar terlalu banyak." Hal ini mengakhiri garis pharaoh Mesir. 3 anak dari Cleopatra dan Antony diampuni dan dibawa kembali ke Roma dan mereka dirawat oleh istri Anthony, Octavia Minor.

Pelayan Cleopatra, Iras and Charmion juga bunuh diri. Anak perempuan Anthony, Octavia diampuni dan juga anaknya, Iullus Antonius. Anaknya yang tertua, Marcus Antonius Antyllus, dibunuh ketika memohon untuk kehidupannya di Caesarium.Demikian tadi sekilas kisah sejarah Cleopatra dan kisah cintanya, mungkin anda tertarik untuk menikmati Kisah Hanoman dalam agama Hindu atau juga kisah sejarah Ronin,bisa anda baca disini - See more at: http://memed-al-fayed.blogspot.com/2011/03/kisah-cinta-cleopatra-kisah-sejarah.html#sthash.FtftwBlY.dpuf

Selasa, 12 Agustus 2014

Apakah ini nyata..????

Semu.. Maya.. dan Fatamorgana
itu semua cuma mimpi dan harapan yang tak ada ujung pengakhiran
melodi - melodi itu berlantun dengan indahnya di balik suara tangisan dya.
dan..
tanpa tersadari dya mulai berjalan dalam hujan, agar tak ada orang yang melihat kalau dya sedang menangis.
Bukankah Tuhan telah berjanji pada manusia.. saat Tuhan mengijinkan anak manusia berjalan di atas tajamnya batu kerikil, Tuhan pasti memberinya sepatu yang kuat... apakah semua begitu??/
bukan kah kaki dya telah telanjang, dan tak beralas.
Perlahan tapi pasti, selangkah demi langkah kaki dya mulai merasakan capek, letih dan sakit.
Kaki itu sudah tak mampu menapaki jahatnya jalan yang di lalui..
Jalan itu jahat.. kadang dia beraspal tapi panas, kadang dia dingin tapi kasar, kadang dia tergenang air tapi bebatuan.. semua itu semakin membuat kaki itu bercadas.
Bahkan sampai mati rasa dalam melangkah.
Hingga pada akhirnya..
Di ujung persimpangan dya menemukan gubuk lain.. gubuk yang tak di temukan pada perjalanan yang telah lalu..
aahh.. terlalu buruk dya menyebutnya gubuk.. itu bukan gubuk, melainkan istana.. yaah itu istana yang indah.. yang di huni seorang pangeran.
Berhenti sejenak dya, ketika pangeran tersebut melambaikan tangan dan menyapanya dari dalam istana itu.
Dya cuma tersenyum dan balas melambai..
Sudah berapa hari dya lewati Istana itu mondar -  mandir tanpa fikir.. istana yang tak mungkin dya raih.. karena cuma fatamorgana.. dimana sang pangeran telah menjanjikan titik bahagia itu suatu saat nanti..
Hmmmmm... ilusi.. semua titik bahagia itu cuma ilusi dari sapaan dan ucapan sang pangeran.
walapun begitu semua itu mampu mengubah pemikiran2 dya tentang realitas dunia.
Dari jauh bayang dan  ilusi sang pangeran mampu membalikkan perasaan dya.
Perasaan yang telah lama di tinggalkan sang pemiliknya.. perasaan yang telah lama mati dan beku.
Dya berhenti.. termenung dalam beberapa saat dan akhirnya melanjutkan perjalanan nya kembali ketika sadar sang pangeran mulai datar.
tersenyum sambil melambaikan tangan.. dya berbisik pada pangeran.. " Kalau nyawa masi di raga, kita akan bertemu di ujung jalan sana.. ku tunggu hadir mu di ujung jalan sana & ku bawakan satu tangkai mawar merah untuk kamu.. pangeran ".. kira2 begitulah bisik dya..
Dya pergi sambil berfikir ulang akan apa yang terjadi beberapa saat itu.. yang mampu mengubah hati dan fikiran dya.
Dan hingga saat ini..
saat detik masih berdetak, dya masih menyimpan itu semua dalam angan untuk di jadikan satu bait kisah dalam lembaran cerita dya.

Rabu, 06 Agustus 2014

Dya itu Bidadari tak bersayap adalah La Vida de Rose

Bidadari tak bersayap, yang tiba2 menginginkan sayapnya kembali untuk terbang menjauh dari kehidupan ini.
Dy selalu berfikir dari mana dya bisa mendapatkan sayapnya itu kembali
Setelah sayap2nya di patahkan hingga tak berbekas.
Dulu bidadari tersebut tak begitu menghiraukan akan lepasnya sayap itu, karena dya berfikir inilah awal sebuah petualangan baru.
Setelah melewati itu semua, penyesalan menyusup hadir dalam benak dya, bahwa dya merindukan sayap itu.. sayap yang memberikan bidadari itu titik -  titik kebahagiaan.
Sayap – sayap bidadari tersebut telah di patahkan sama jiwa yang tak bertanggung jawab.
Jiwa yang telah melumpuhkan bidadari itu hingga jiwa bidadari mati suri dalam beberapa saat.
Sampai tangan Tuhan merengkuhnya kembali dan meniupkan simfoni dalam kehidupan dya sehingga dya memperoleh kekuatan untuk bangkit lagi, bangkit dari keterpurukan jiwa yang telah mati suri.
Dalam saat beberapa lama dya terdiam dalam sebuah lamunan akan bunga di tepi jalan.
Yaaaacchh simfoni Tuhan seakan menyimbolkan gadis di persimpangan jalan adalah bunga di tepi jalan.
Seakan lyrics lagu memang.. tapi seperti itulah fakta yang ada pada kehidupan bidadari tersebut.
Mungkin sebagian orang berfikir.. “ Betapa malangnya nasib dy “ bagi yang tak mengenal dya.. dan “ Woow.. sungguh dya hebat dan mengagumkan “ bagi yang mengenal dya.
Ahh.. masa bodoh dengan tanggapan orang tentang bidadari tersebut .. yang dya tahu untuk saat ini dya harus tetap berjalan.. berjalan menuju beberapa mimpi dan khayalan dya.
Sosok pangeran yang selalu menjadi teman mimpi dya di tiap malam nya adalah penyemangat yang abadi bagi bidadari itu.
Bidadari itu tertunduk lemah di persimpangan, dengan tatapan kosong dan wajah menegadah dya berharap agar pangeranya segera datang menjemputnya dan membawa dya ke Istana sang pangeran.
Istana yang di damba setiap hati bidadari dan dya berharap hanya dya dan sang pangeran yang menempati istana itu.
Mawar merah dan hitam selalu menjadi symbol akan keberadaan bidadari tersebut.. ‘’ La vida de
rose “.. ungkapan itu lah yang di harapkan dya suatu saat..
La vida de rose  cuma ada dalam hidup dya,, dan itulah dya, bidadari tak bersayap.
Pemikiran -  pemikiran picik dan munafik kerap kali menjadi hantu dalam kehidupan dya, tapi simfoni – simfoni Tuhan berkehendak lain.. simfoni Tuhan selalu menjadi peneduh dalam kehidupan dya.
Kadang dya mengumpat dan buruk sangka sama Tuhan akan takdir Bidadari tak bersayap. Tapi kadang dya bersyukur di lahirkan dengan begitu banyak kelebihan dan keistimewaan di balik takdir dya sebagai bidadari tersebut.
Langkah demi langkah dya tapaki jalan tersebut dengan simfoni2 Tuhan.. dimana ada tempat persinggahan dya selalu bersandar sejenak untuk mengatur nafas kehidupan.. dan kemudian melanjutkan tapak nya dengan Bismillah.
Antara senyum, tangis, bahagia dan menderita dalam satu jalan yang bercabang.
Dan semua itu akan tetap berlanjut hingga Tuhan berkata “ Waktu nya Pulang Sayang Q “.


Senin, 21 Juli 2014

CappucinO untuk sang pangeran

CappucinO..

Selalu menjadi teman dalam mencari sebuah inspirasi baru bagi dya..
Selama ini dya selalu mendengarkan keluh kesah mereka, selalu menjadi tempat sandaran mereka dan menjadi solusi bagi mereka.
Tapi di saat seperti ini tak seorang pun yang peduli akan dya.. dan cuma segelas cappuccino dan laptop ini lah yang selalu setia mendengarkan keluh kesah dya..
Inspirasi malam dan siang tanpa batas di saat cappuccino ada di samping dya.
Yaaa.. penyemangat dya adalah tulisan2 dya..
Walapun tak seberapa penting bagi mereka atau ntah siapa pun itu.. bagi dya itu adalah luapan emosi dan perasaan.
Memang tak sepenuhnya tulisan itu utuh, ada cacat dan banyak kurang nya.
Tapi dya bersyukur bisa menulis nya dalam sebuah ungkapan kata atau kalimant, dimana suatu saat nanti dya bisa memabaca ulang nya sebagai salah satu sejarah dalam kehidupan dya.

Dan entah di mulai dari mana kisah ini di tulis dya sudah tidak ingat lagi, tapi ketika membaca ulang setiap tulisan itu dya selalu ingat kapan itu terjadi dan kapan dya menulisnya,
Karena ketika mulai satu kata menjadi kalimat dalam kehidupan dya itu adalah ungkapan luar biasa yang dya rasakan saat itu.
Dya buka type wanita yang mudah bercerita dalam ungkapan kata karena dya seorang gadis yang tak pandai bicara.. dya selalu mengungkapkan segala hal melalui sebuah tulisan. Entah itu orang lain suka tau tidak.. tidak menjadi masalah bagi dya. Karena dya tidak pernah mengusik kehidupan orang lain dalam sebuah tulisanya.. karena tulisan itu cuma bagi dya.. untuk dya.. dan dari dya.. bukan siapa2
Dan yang tau arti itu semua cuma dya.
Karena dya adalah pihak ketiga dalam tulisan tersebut yang menjadi sebuah objek perwakilah pihak pertama yang tahu segalanya.
Dari awal tulisan ini terketik sampai nanti tulisan ini berkahir, ntah kapan.. akan menjadi sebuah misteri… misteri bagi kita semua..dan siapa pun yang membacanya.
Karena tak kana da yang mampu menebak kisah dalam tulisan itu.. tulisan yang tak berurutan dan kisah yang acak..

Angin malam...dan secangkir cappuccino akan selalu menjadi teman dya.. teman sejati dya..
Bagi dya.. angin malam dan cappuccino tak dapat di pisahkan.
Karena mereka lah sumber inspirasi dya.. dalam menuliskan arti dari rasa yang dya jalani selama ini.
Lewat satu kata yang terfikirkan menjadi sebuah kisah klasik yang tak kan pernah terbayangkan sebelumnya..
Selembar demi selembar.. tulisan dya terselesaikan dan masih penuh misteri…
karena tak seorang pun yang mampu menggabungkan arti dalam kisah acak yang di tuliskan dya.. cuma sang pangeran lah yang mampu memahami artikel dya.. dan siapa pangeran itu.. dya sendiri tidak tahu karena sang pangeran masih dalam pencarian dan waktu yang kan menjawaab siapa dya dan pangeran dya Arti klise memang tapi itu semua penuh makna terpendam yang akan menjadi sejarah panjang dalam suatu kehidupan.

Sejarah gadis desa dalam menyusuri peliknya kehidupan.. seorang diri dya berjalan tanpa sandaran.. akhirnya dya bermetamorfose menjadi gadis di persimpangan dan orang2 memanggilnya sebagai bunga di tepi jalan..
Kisah demi kisah di mulai.. dan tetulis secara acak dalam tulisan dya.
Hingga sang pangeran impian hadir dalam kehidupan dya dan menjadikan dya bidadari dalam istana pangeran tersebut dunia akhirat.

Pesan dari Bidadari untuk sang pangeran.. 
" Pangeran ku cepatlah datang.. jemput aku dan bawa aku pergi ke istana syurga mu.. aku merindukan mu pangeran ku ".... 




Jumat, 18 Juli 2014

Cerita itu..

Cerita itu tentang kesendirian bidadari syurga dalam penantian yang tak pasti..
entah siapa yang di nanti bidadari itu..
dan siapa sebenarnya bidadari itu..
mungkin bidadari itu akan hadir dalam setiap mimpi laki2..
tapi yang di mimpikan bidadari itu cuma 1 orang laki2 saja
tapi siapa???? ..
ntah lah.. dya sendiri pun tidak tahu siapa yang di nantikanya..
dalam keseharian dya cuma duduk di tepi danau itu  sambil memegang 1 tangkai merah berdaun 2 helai...
sambil bersenandung dya menanti pujaanya di tepi danau tersebut ..
menanti di saat matahri terbit dan senja menjelang petang..
dengan sabar dya selalu menanti.. menanti dan menanti
walaupun tak cuma sekali air mata itu menetes.. hampir setiap detik air mata sucinya itu menetes
menetes menanti dirinya yang tak pasti ..
dya selalu berharap dirinya datang membawa kalung yang dya harapkan
dan memakaikanya di depan masjidil aQsha di Syurga -Nya
sambil terucap janji suci yang di ridhoi Illahi..
Ahh.. akan kah itu semua cuma angan dan mimpi bidadari itu saja.. tapi apakah iya bidadari itu punya mimpi.. bukan kah setiap do'anya pasti terkabul????
iya memang benar.. setiap do'a nya pasti akan terkabul..
tapi dya membiarkan takdir ini berjalan lurus karena dya ingin tahu sampai sejauh mana ketulusan dan kesetiaan dirinya dalam menggapai dya.
Dya begitu setia menantikanya di pinggiran danau itu..
sambil terucap do'a untuk mengiringi setiap langkah dirinya dalam ujung harapan dan penantian itu.
istana mereka sudah tercipta..
tinggal menunggu dirinya saja..
dirinya yang di damba dan di khayalkan dya

Senin, 14 Juli 2014

dya ingin seperti dendelion


Sudah hampir seminggu terik nya siang yang menyengat tak terasa sakit bagi dya..
Huuuhh.. bukan kah hati dya lebih sakit dari terik matahari siang..
dan derasnya hujan malam tak mampu mendinginkan hati dya..

dalam diam dya berjalan di bawah terikanya matahari untuk membantai rasa sakit itu...
dan dalam malam dya berusaha menikmati angin malam yang membawa dya dalam lamunan mimpi yang indah..
yaa.. cuma lamunan dan mimpi dya saja yang bersahabat..
selebihnya cuma jurang dan bomerang saja..

seperti ini kah ternyata sakitnya terulang kisah lama...
Bukan... bukan kisah lama yang terulang, tapi kisah lama yang di ubah kembali dengan alur yang berbeda..
Alur yang lebih rumit karena ada 3 kisah dalam satu cerita..
dan tahun ini dya harus menjalani cerita ini sampai selesai..
walapun kadang dya berfikir sampai kapan????
sampai kapan ini semua berakhir....?????

aaahh.. bukan kah selama ini dya mengikuti arus permainan saja
dan akhirnya terjebak dalam permainan itu sendiri..
ntah siapa yang memulai.. dya tak pernah tahu..
dan dimana ujung kisah ini akan selalu menjadi misteri...
misteri jalan yang akan di lalui..

Dya selalu bermimpi menjadi bunga dendelion..
dya ingin terbang terbawa angin seperti serbuk dendelion..
tapi kenyataan berbicara lain..
dya tetaplah dya..
dya tak bisa jadi bunga dendelion..
Bukan kah enak menjadi dendelion.. bisa terbang lepas... terhempas angin.
menyanyi dan menari dengan burung2 di hempasan angin..
dan akhirnya berlabuh di suatu tempat yang baru..

Dendelion akan menjadi sembuah mimpi yang fatamorgana.

Kamis, 26 Juni 2014

Malam...


Dear malam…

Temani aq malam ini untuk melepaskan segala penat di jiwa..
Temani aq dalam lelah ku dan keputusasaan ku..
Temani aq dalam air mata ketulusan..
Malam…
jangan pernah tinggalkan aq seorang diri..
Aq disini sakit, letih, capek, putus harapan dan hitam..
Hitam ku adalah kelam..
Sedangkan hitam mu adalah sunyi,
maka temani kelam ku di kesunyian mu..
Malam..
Semua mimpi, harapan, cinta dan cita telah lebur di telan angin..
Dan baru aq tersadar
Ternyata angin barat lebih kejam.. ..
malam jangan pernah tinggalkan aq seorang diri, temani aq hingga waktu nya tiba.. waktu yang di nanti setiap manusia
Malam temani aq..
Aq ingin kelam q berteman dengan sunyi, karena kelam ku sudah bosan dengan keramaian yang penuh kemunafikan..
Malam..
Bawa aku ke jagad khayalan yang tak pernah usai..bawa aq ke dalam mimpi – mimpi ku yang cuma halusinasi dan fatamorgana
Karena cuma itu yang bisa membuat q semangat untuk menatap hari esok..
Hampa sebenarnya .. tapi apa yang harus ku perbuat kalau semua itu hanyalah sepi..
Malam ..
percayakan aq untuk memiliki mu dan mendampa mu ..
Ijin kana q selalu memeluk mu..karena di saat malam datang semua perasaan dan isi hati ini mulai tercurah dalam air mata..
Malam.. Cuma malam yang mengerti akan semua ini..
Dunia q.. jalan q.. perasaan q dan Hidup q
Malam.. ku mohon temani aq.. sekarang dan selamanya…
aq ingin tetap bersama mu malam..
Malam q..