Sandiwara..
Sandiwara
apa yang harus di perankan dya untuk menutupi kenyataan ini..
Sudah
berapa lama dya menjadi orang lain.. sudah berapa lama dya menutupi ini semua..
Sampai kapan kah dya harus simpan ini semua,
sebenarnya dya sudah tak mampu jalani
ini semua seorang diri , tapi mau hendak di kata..
Nyatanya dya memang seorang diri.. tak seorang
pun yang
mengerti hidup dan kehidupan dya..
Dya Cuma bisa menunggu seseorang yang tepat
dalam hidup dya, walapun sebenarnya tak
ada lagi harapan dya untuk kehidupan ini.. kehidupan yang hampa dan pahit.
Entah.. ntah
sampai kapan ini semua berlangsung.. sandiwara kehidupan dya..
sandiwara dya..
Mungkin sandiwara ini akan berhenti jika ada
seorang pangeran yang mampu menyadarkan dya dengan sandiwara ini..
Memang sulit sebenarnya ini semua.. kenyataan
lah yang memaksa dya untuk seperti ini..
Dya suda berusaha untuk hidup apa adanya tapi dunia ini terlalu kejam untuk dya.. dan
dya terpaksa lakukan sandiwara ini agar dya tidak tertindas dalam dunia yang penuh
fatamorgana..
Cuma lewat tulisan dan lagu dya menyampaikan
apa yang dya rasakan.. Cuma sebuah kata dan alunan music yang mampu membuat dya
tenang..
Dalam hati
dya sllu berharap akan ketidakpastian yang bisa membuat dya bahagia..
Ketidakpastian itu sebenarnya adalah impian dan harapan dya..
Bayangan semu yang bisa membuat dya tersenyum
bahagia dan menangis karena rindu..
Walaupun Cuma sebersit bayangan semu dan sepenggal
kisah masa lalu, tapi itu semua bisa membuat dya lebih semangat dan bahagia..
Tapi saat dya tersadar kalau itu Cuma sebuah
bayangan …dya Cuma tersenyum pahit sambil menghirup sebatang rokok dan seruputan kopi hitam yang agak pahit..
Syair lagu tentang masa lalu yang selalu
menemani hari² dya,, mampu membuat dya tersenyum dan menitikan air mata..
Kadang dya merasa bangga sekaligus kecewa..
Apa pun
itu yang dya rasakan.. dya Cuma bisa tersenyum pahit dan menitikan air mata..
Sebongkah do’a pun tak bisa membantu dya..
Seakan Tuhan tidak berada di posisi
dya.. seakan Tuhan tidak membela dya..
Tuhan selalu membiarkan air mata dya menetes..
Tuhan selalu mengingatkan dya akan
memory itu…
Memang tak seharunya dya menyalahkan Tuhan dan takdir
ini..
Tapi apalah
daya dya..
Dalam
gelapnya malam, dya selalu berimajinasi tentang jalan kehidupan yang
harus di lalui nya…
Dalam desir angin malam dya merancang
semuanya.. dan esoknya dya mulai melakukan
rencana² itu…
Jatuh.. bangun lagi, jatuh lagi .. tersungkur
kembali berdiri.. mencoba mencari pegangan dan tersungkur lagi..
Mencoba berdiri dan akhirnya bisa berdiri
tegak.. berjalan bahkan berlari.. itu semua dya lalui seorang diri…
Semua rasa telah dya rasakan.. pahit manis
masam gurih bahkan ketir..
Tak akan lelah dya berjuang sendiri dalam
sandiwara dan kepahitan ini..
Hingga saatnya Tuhan berkata “ Kembalilah
Pada-Ku Dya..”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih... \^.^/