Rabu, 06 Agustus 2014

Dya itu Bidadari tak bersayap adalah La Vida de Rose

Bidadari tak bersayap, yang tiba2 menginginkan sayapnya kembali untuk terbang menjauh dari kehidupan ini.
Dy selalu berfikir dari mana dya bisa mendapatkan sayapnya itu kembali
Setelah sayap2nya di patahkan hingga tak berbekas.
Dulu bidadari tersebut tak begitu menghiraukan akan lepasnya sayap itu, karena dya berfikir inilah awal sebuah petualangan baru.
Setelah melewati itu semua, penyesalan menyusup hadir dalam benak dya, bahwa dya merindukan sayap itu.. sayap yang memberikan bidadari itu titik -  titik kebahagiaan.
Sayap – sayap bidadari tersebut telah di patahkan sama jiwa yang tak bertanggung jawab.
Jiwa yang telah melumpuhkan bidadari itu hingga jiwa bidadari mati suri dalam beberapa saat.
Sampai tangan Tuhan merengkuhnya kembali dan meniupkan simfoni dalam kehidupan dya sehingga dya memperoleh kekuatan untuk bangkit lagi, bangkit dari keterpurukan jiwa yang telah mati suri.
Dalam saat beberapa lama dya terdiam dalam sebuah lamunan akan bunga di tepi jalan.
Yaaaacchh simfoni Tuhan seakan menyimbolkan gadis di persimpangan jalan adalah bunga di tepi jalan.
Seakan lyrics lagu memang.. tapi seperti itulah fakta yang ada pada kehidupan bidadari tersebut.
Mungkin sebagian orang berfikir.. “ Betapa malangnya nasib dy “ bagi yang tak mengenal dya.. dan “ Woow.. sungguh dya hebat dan mengagumkan “ bagi yang mengenal dya.
Ahh.. masa bodoh dengan tanggapan orang tentang bidadari tersebut .. yang dya tahu untuk saat ini dya harus tetap berjalan.. berjalan menuju beberapa mimpi dan khayalan dya.
Sosok pangeran yang selalu menjadi teman mimpi dya di tiap malam nya adalah penyemangat yang abadi bagi bidadari itu.
Bidadari itu tertunduk lemah di persimpangan, dengan tatapan kosong dan wajah menegadah dya berharap agar pangeranya segera datang menjemputnya dan membawa dya ke Istana sang pangeran.
Istana yang di damba setiap hati bidadari dan dya berharap hanya dya dan sang pangeran yang menempati istana itu.
Mawar merah dan hitam selalu menjadi symbol akan keberadaan bidadari tersebut.. ‘’ La vida de
rose “.. ungkapan itu lah yang di harapkan dya suatu saat..
La vida de rose  cuma ada dalam hidup dya,, dan itulah dya, bidadari tak bersayap.
Pemikiran -  pemikiran picik dan munafik kerap kali menjadi hantu dalam kehidupan dya, tapi simfoni – simfoni Tuhan berkehendak lain.. simfoni Tuhan selalu menjadi peneduh dalam kehidupan dya.
Kadang dya mengumpat dan buruk sangka sama Tuhan akan takdir Bidadari tak bersayap. Tapi kadang dya bersyukur di lahirkan dengan begitu banyak kelebihan dan keistimewaan di balik takdir dya sebagai bidadari tersebut.
Langkah demi langkah dya tapaki jalan tersebut dengan simfoni2 Tuhan.. dimana ada tempat persinggahan dya selalu bersandar sejenak untuk mengatur nafas kehidupan.. dan kemudian melanjutkan tapak nya dengan Bismillah.
Antara senyum, tangis, bahagia dan menderita dalam satu jalan yang bercabang.
Dan semua itu akan tetap berlanjut hingga Tuhan berkata “ Waktu nya Pulang Sayang Q “.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih... \^.^/